Darah yang
kau torehkan dimasa lalu terus membekas
Apinya tak
kunjung padam
Muda mudi
bersorak ketika ‘proklamasi’ di kumandangkan
Belanda
boleh pergi meninggalkan tanah subur ini
Tapi
penjajahan tak pernah berakhir disini
Keringat
bercucuran, tetes air mata, hingga darahmu membeku tak bisa mengakhiri perang
ini
Karena jiwa
jiwa kecil itu masih diam membisu di balik punggung induknya
Wahai para
memimpin negri ku
Bolehkah
kami beradu cerita tentang Indonesia ku ?
Akan kah kau
dengarkah suara kami yang terus kau simpan dalam saku celana ?
Atau suara
yang sering kau dengar sebagai lawakan komedi tak kunjung di akhiri ?
Nyata nya
kalian tetap tersenyum tanpa air mata
Wahai muda
mudi negeri ku
Banyaklah
curahan hati kalian untuk mereka tikus-tikus politik tak beretika
Untuk
mereka yang bermain dengan hak rakyat jelata
Namun
masihkah kalian berdiam diri di warung kopi tanpa menemukan solusi ?
Dan nyata
nya mereka yang dulu pernah muda menegakan keadilan pun tua nya bermain api
Tidak ada komentar:
Posting Komentar