Senin, 07 Agustus 2017

Masih Merindukan Darussalam (4 Agustus 2017)

Tentang waktu...
Ia berlalu tanpa meninggalkan bekas namun tersisa dalam sebuah kenangan bersama angan-angan yang menghantui dan membisik kecil dalam telinga mu dan berkata "kau tak dapat kembali".

Hampir setiap harinya selama berjuta hari kita melewati bangunan-bangunan tinggi nan kokoh yang menjadi saksi bagi tiap langkah yang di lalui oleh jutaan pejuang dalam sebuah tempat yang kadang mereka sebut sebagai "Penjara Suci".

Langit, bumi, angin, air, api, pepohonan, rerumputan, batu, cahaya, gelap, mereka semua menjadi saksi bisu dalam sejarah panjang para manusia yang tinggal di dalam tempat itu, menjadi bukti bahwa ada torehan cerita dan kenangan di sana antara suka, duka, tawa, tangis, amarah, kesabaran, dan lawakan jenaka yang mereka ciptakan justru menjadi sebuah museum dalam hati nurani. Sama sekali "Tak tergantikan".

Tempat di mana mereka memulai perjuangan, tempat di mana mereka menangis, tempat di mana mereka tertawa, tempat di mana mereka merenung, tempat di mana mereka belajar, dan tak luput menjadi di mana tempat mereka mendapatkan luka-luka yang tak terdeteksi oleh seorangpun. Di sana "Darussalam Kampung Nan Damai" tempat yang masih mereka rindukan walau berjuta hari telah terlewati.

Kalau ada yang bertanya 'mengapa harus merindukan pondok ?' 'mengapa harus masih mengenang pondok?' 'mengapa pondok membuatmu rindu?' dan mengapa mengapa yang lainnya berikan saja "AQUA" mungkin dia sedang haus 😂😁😝

Teruntuk : Star Generation  ☆
                  Alumni 2015 ☆
                  Sahabat Ku ☆
Dibuat    : Yogyakarta, 7 Agustus 2017
                 Nabilah Syafira, Bella, Bilun  💕

1 komentar:

  1. Tempat dimana seseorang menemukan jati diri mereka masing-masing... . memperjuangkan apa yang harus diperjuangkan mengerjakan apa yang harus dikerjakan.
    Pondok perlu dibela dibantu dan diperjuangkan

    BalasHapus