Hari ini, oh tidak bukan hari ini...
Sebenarnya sudah lama aku menutup oh tidak bukan menutup tapi berhenti
Lebih tepatnya lagi aku yang memilih untuk ini
Jalan yang aku tetapkan dan aku pilih sendiri
Tapi suatu hari disaat aku mendengarkan sebuah lantunan lagu bernada
Beralun layaknya menyihir histeris jeritan hati
Hanya terbawa begitu saja tanpa dimengerti
Mungkin aku terbawa arus anak muda-mudi masa kini
Saat senja di ufuk barat mulai tampak ku pandangi
Namun saat itu hanya ada kabut menyelimuti
Aku bahagia tertatawa waktu itu
Tak tau bahwa itu adalah bisikan setan menghantui kalbu
Bolehkah ? sekali lagi ?
Masih adakah kesempatan ?
Aku lelah menangis...
Tetesan air mata itu sia-sia namun tak bisa ku tepis
Jeritanpun tak pernah bisa ku tangkis
Pelangi hanya akan membias setelah semua itu
LALU BOLEHKAH ?
Blog ini adalah tempat saya belajar menulis, berkarya, dan berbagi cerita dan pengetahuan
Minggu, 09 April 2017
Jumat, 07 April 2017
Sajak rindu yang tak tersampaikan
Saat tak lagi berhasrat merindu
Satu malaikat kecilku berlari mendekapku
Seakan menegurku untuk tetap merindu
Dengan hati terluka aku malaju
Bukan masalah ruang dan waktu
Jarak yang jauh tak menentu
Bibir ini terus membisu
Sampai airpun kini membeku
Ditempat kau berdiri disitu
Aku ada untuk memeluk ragamu
Namun langkahku terhenti karna terhalangi batu
Yang menjadi penghalang antara kau dan aku
Penyair ku (part 2)
Malam kemarin begitu dingin
Tak terlihat bintang satupun
Aku bahagia...
Ada saat aku tenang tanpa bintang
Bertatap dengan sang penyair
Yang tiada anginpun berjumpa
Mungkin ini yang dikirim tuhan
Tuhan ingin aku damai
Tanpa melodi masa lalu suramku
Duhai cinta...
Aku simpan senyumku dalam diam saat memandangmu
Aku simpan tawaku saat berjalan dibalik punggungmu
Ingin aku selalu acuh saat kau datang
Tapi acuh membuatku gila dengan topeng palsu ku
Aku menggila dengan syair-syair mu
Aku pun jadi gila syair karna mu
Derita pun aku tanggung setelah kau........
Ya... Kau... Sang penyair datang...
Rasa sakit yang dulu itu datang lagi
Yang tak bisa kau lihat
Yang tak bisa kau rasakan
Yang tak bisa kau dengar
Yang tak bisa kau sentuh
Begitupun aku...
Tak ingin kau tau
Tak ingin kau kenali aku siapa
Tak ingin kau pedulikan aku
Cukup diam, itu cukup bagiku
Tak terlihat bintang satupun
Aku bahagia...
Ada saat aku tenang tanpa bintang
Bertatap dengan sang penyair
Yang tiada anginpun berjumpa
Mungkin ini yang dikirim tuhan
Tuhan ingin aku damai
Tanpa melodi masa lalu suramku
Duhai cinta...
Aku simpan senyumku dalam diam saat memandangmu
Aku simpan tawaku saat berjalan dibalik punggungmu
Ingin aku selalu acuh saat kau datang
Tapi acuh membuatku gila dengan topeng palsu ku
Aku menggila dengan syair-syair mu
Aku pun jadi gila syair karna mu
Derita pun aku tanggung setelah kau........
Ya... Kau... Sang penyair datang...
Rasa sakit yang dulu itu datang lagi
Yang tak bisa kau lihat
Yang tak bisa kau rasakan
Yang tak bisa kau dengar
Yang tak bisa kau sentuh
Begitupun aku...
Tak ingin kau tau
Tak ingin kau kenali aku siapa
Tak ingin kau pedulikan aku
Cukup diam, itu cukup bagiku
Rabu, 05 April 2017
On That Day
kau tahu ?
hari itu benar-benar bagai hujan badai
merinding menggigil ketakutan dalam kegelapan
hari yang membuat ku ingin menghilang dari kehidupan
bukan, bukan karna dia...
hanya ada secarik kertas untuk membakar rasa ini
sedih yang ku alami hari itu
sedih yang takkan terulang lagi dalam sejarah hidupku
kadang...
aku lupa bahagia sampai aku lupa bagaimana cara untuk itu
aku lupa hari dimana sebelumnya aku tertawa
aku lupa masih ada mereka
mereka...
mereka yang ada
bukan mereka yang ada tampak tak ada
hari itu benar-benar bagai hujan badai
merinding menggigil ketakutan dalam kegelapan
hari yang membuat ku ingin menghilang dari kehidupan
bukan, bukan karna dia...
hanya ada secarik kertas untuk membakar rasa ini
sedih yang ku alami hari itu
sedih yang takkan terulang lagi dalam sejarah hidupku
kadang...
aku lupa bahagia sampai aku lupa bagaimana cara untuk itu
aku lupa hari dimana sebelumnya aku tertawa
aku lupa masih ada mereka
mereka...
mereka yang ada
bukan mereka yang ada tampak tak ada
~Cukup hari itu~
Penyair ku (part 1)
Aku bercerita dengan cengkerama alam siang itu
Cuaca dingin yang belum bersahabat denganku
Jari jemari saling menyatu menghangatkan satu sama lainnya
Dan saat itulah bibit ini tumbuh ditanah alam sana
Tumbuh setelah beberapa tahun terakhir ini mengering
Mungkin ia haus...
Entah apa...suaranya...caranya biacara...etos kerjanya...semangatnya
Apalagi saat ia bacakan puisi "kerawang-bekasi"
Tuhan...
Aku takut.. Aku telah bercerita
Bahwa aku takut untuk menyayangi mereka yang akan datang
Aku benci penolakan...aku benci ditinggalkan... Aku benci diabaikan...dan aku takut benci untuk dibencinya
Itulah sebab aku diam...
Melihat saja sudah cukup untukku...
Tapi apalah daya aku
Saat ada orang lain yang selalu bercerita tentang nya
Kepadaku...
Aku sakit... Rasanya mau meledak dada ini
Bak memiliki penyakit di ulu hati
Sakit,tuhan...
Duhai kau sang penyair...
Ini puisi pertama ku untuk cinta
Untuk mu yang tak kenali aku
Untuk mu yang baru hadir
Untuk mu yang aku tidak berharap apapun dari mu
Cuaca dingin yang belum bersahabat denganku
Jari jemari saling menyatu menghangatkan satu sama lainnya
Dan saat itulah bibit ini tumbuh ditanah alam sana
Tumbuh setelah beberapa tahun terakhir ini mengering
Mungkin ia haus...
Entah apa...suaranya...caranya biacara...etos kerjanya...semangatnya
Apalagi saat ia bacakan puisi "kerawang-bekasi"
Tuhan...
Aku takut.. Aku telah bercerita
Bahwa aku takut untuk menyayangi mereka yang akan datang
Aku benci penolakan...aku benci ditinggalkan... Aku benci diabaikan...dan aku takut benci untuk dibencinya
Itulah sebab aku diam...
Melihat saja sudah cukup untukku...
Tapi apalah daya aku
Saat ada orang lain yang selalu bercerita tentang nya
Kepadaku...
Aku sakit... Rasanya mau meledak dada ini
Bak memiliki penyakit di ulu hati
Sakit,tuhan...
Duhai kau sang penyair...
Ini puisi pertama ku untuk cinta
Untuk mu yang tak kenali aku
Untuk mu yang baru hadir
Untuk mu yang aku tidak berharap apapun dari mu
"Running behind your back its fun😊"
Tak boleh bercadar di kampus? Kenapa? Dimana salah nya?
Sebegitu rumit nya kah manusia ?
Hari ini tepatnya pada saat saya menulis blog ini saya teringat akan cerita salah satu dosen pengampu mata kuliah Perspektif dan Teori Komunikasi sebut saja inisial nya ISW (yang satu jurusan dengan saya pasti kenal beliau).
Ditengah jam mata kuliah berlangsung beliau menyampaikan sedikit cerita yang hampir membuat saya meneteskan air mata (berhubung saya mudah terharu) tentang wanita bercadar yang dianggap berbahaya. Naudzubillah, jangan sampai kita mempunyai pikiran seperti itu...
Bahkan dikatakan bahwa ada wacana yang sedang mengusung topik tidak boleh bercadar di dalam kampus, atau bahkan diusir.
Sekarang apa masalahnya ?
Mereka yang menjalakan agama menurut keyakinan masing-masing salah satunya dengan bercadar, malah disalahkan, dituduh ini dan itu dianggap bahaya, di katakan teroris, dan hal-hal buruk lainnya yang seakan-akan mengintimidasi mereka. Bukan kah mereka hanya menjalankan syari'at agama sesuai keyakinan mereka dan tidak mengganggu atau melukai manusia lainnya ? Lalu mengapa harus dipermasalahkan ?
Lihat diluar sana banyak wanita yang berpakaian setengah badan, hanya menutupi bagian-bagian yang mereka ingin tutupi, berpakaian terbuka seakan menjual atau memamerkan kepada publik umum kulit-kulit halus nan putih itu... Lihat.. Bukankan itu yang malah mengganggu nafsu para lelaki ? Bukankah itu yang mengundang perbuatan-perbuatan kriminal tentang pelecehan seksual terjadi ? Bukankah itu yang membuat manusia menjadi serakah akan hawa nafsu ?
Astaghfirullah...astaghfirullah...astaghfirullah...
Kuliah Rabu, 5 april 2017
Selasa, 04 April 2017
Makan Seblak Pakek Nasi ? Enak koq...
Pertama kali saya tau yang nama nya seblak itu ketika saya kelas 2 kmi sekitar tahun 2011 atau 2012. Yang ngasih tau saya seblak ini tepatnya tante saya yang waktu itu masih kuliah di Uin Bandung, saya masih inget beliau pernah bilang kalo anak kos itu masak seblak terus makannya pake nasi dan begitulah yang saya lakukan setiap kali dibikinin tante saya seblak pasti pake nasi.
Eh tapi koq saya bingung waktu dipondok dan semasa saya kuliah ini temen-temen pada heran kalo saya makan seblak pake nasi 😂😂 gak tau saya yang aneh atau mereka yang aneh karna gak tau kalo seblak bisa dimakan pake nasi 😂😂 singkat cerita saya tau kalo mereka heran sama saya lewat status sosmed atau ngeliat saya langsung makan seblak pake nasi mereka pada komen pas ketemu saya. 😂😂
Nih saya mau berbagi resep ala ala saya sama kakak saya yang lagi sempet masak seblak bareng 😊
1. Bawang putih, terasi, gula pasir/merah, cabe rawit/ cabe oren, garam, mecin (semua bumbu takarannya sesuai selera kalian aja gaes.. Karna selera tiap orang berbeda) nah biar lebih sedep nya dikasih kunyit secuil aja, dikit aja gak usah banyak banyak,( tapi ada juga yang pake kencur tapi saya belom nyoba yang ini).
2. Semua bumbu itu dijadiin satu diatas ulekan, di ulek sampe halus atau engga tergantung selera masing-masing tapi lebih enak nya sih sampe halus.
3. Jangan lupa bahan utama nya adalah kerupuk oren, nah banyaknya jumlah kerupuk 1ons itu bisa untuk 4 orang. Kerupuk jangan lupa direndam air panas dulu, agar tekstur nya tidak keras.
4. Langkah selanjut nya adalah menggoreng bumbu yang sudah dihaluskan tadi diatas wajan berisikan minyak goreng
Jika sudah terasa bau sedap nya dan sudah mulai matang bumbunya maka tambahkan air secukupnya kedalam wajan.
Jika sudah maka masukan kerupuk yang tadi sudah direndam itu kedalam wajan, diterus diratakan dan tunggu sampai airnya surut, jangan di diamkan jika tidak kerupuk akan menempel pada bagian bawah wajan dan bumbu tidak merata, terus di bolak balik sampai air nya surut (jika tidak ingin pakai air)
Jika sudah surut maka sajikan ditempat yang cukup untuk seblak yang sudah matang... Maka seblak sudah bisa dimakan bersama nasi 😍😘😊
Begitulah sedikit resep seblak yang saya buat bersama kakak saya 😂😊 semoga bermanfaat...
Sabtu, 01 April 2017
Laa Tahzan
assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh...
Penyebab yang membuat kita bersedih karena hal ini dan itu, namun sesusungguhnya digolongkan menjadi 5 :
Penyebab yang membuat kita bersedih karena hal ini dan itu, namun sesusungguhnya digolongkan menjadi 5 :
- Kematian
- Mengenang nasib
- Kemalangan
- Kehilangan
- Caci maki
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
(Attaubah:40)
ayat diatas menjelaskan bahwa kita tidak perlu bersedih atas musibah apa yang yang menimpa kita, karena susungguhnya Allah selalu ada bersama kita. dan musibah apa yang menimpa kita adalah bentuk ujian untuk meningkatkan derajat kita.
namun bagai mana jika kita masih bersedih ?
maka penyebabnya adalah bahwa diri kita belum merasa dekat dengan Allah Sang Pemberi Ketenangan Hati.
Yang dimaksud dengan bersedih bukanlah menangis...
Bersedih yang dilarang :
- Kesedihan akibat ketidaksabaran
- Tidak menerima takdir
- Menunjukan kelemahan diri
besedih itu tidak diperuntukan bagi orang-orang muslim.
surah Ali Imran 139:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.
Bagaimana supaya tidak bersedih ?
- Denganmenyadari, mengetahui, mengingat bahwa Allah selalu bersama kita. karena, jika Allah bersama kita "apa yang harus kita takutkan ?" ADA ALLAH. Allah lah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. " INGATLAH, HANYA DENGAN MENINGAT ALLAH HATI AKAN MENJADI TENTRAM " (Surah Ar-Ra'ad 28)
- Berdo'a, Memohonlah perlindungan kepada Allah SWT, Percaya kepada-Nya
Kesedihan adalah Keperluan
TETAPI tidak boleh berlebihan.
Sedih berkepanjangan bukanlah penyelesai masalah, maka hendaklah
TABAH DAN INGAT ALLAH.
Langganan:
Postingan (Atom)