Berkabut, gelap, gemetar, aku kedinginan sendirian ditengah hutan tanpa petunjuk arah dan malam yang semakin menerkamku dengan ketakutan.
Ada sosok pria bagai malaikat datang dari balik kabut gelap seakan memelukku dengan sayapnya mengusir seluruh setan-setan rasa yang menghantuiku.
Aku merasa nyaman... Aku merasa hangat... Aku merasa dilindungi... Ia menatap mataku dalam-dalam dan tersenyum namun senyumnya bagai berucap kepadaku "selamat tinggal hanum..", ia mulai menjauh...menjauh...menjauh...dan....
Aku terbangun dari mimpiku yang entah itu mimpi buruk atau tidak keringat terus bercucuran membasahi sekujur tubuhku dan yang jelas aku sangat ketakutan, karena pria yang datang lalu menghilang dalam mimpiku adalah sosok yang ku kenal, sangat aku kenal bahkan aku sangat mencintainya....Rai, Raixhy jaya atmayanto !!!
Aku baru ingat pagi ini telah membuat janji dengan nya untuk menghadiri acara seminar dan rai adalah pengisi seminar tersebut, berlokasi di gedung aula milik suatu perusahaan swasta ternama di jogja.
Acara ini dimulai pukul 9 pagi tapi aku harus datang satu jam sebelumnya jika ingin bertemu dengannya. Tak sabar melihat dirinya yang rapih mengenakan pakaian formal dengan jas dan dasi (sangat perfect menurutku) dan senyum nya serta tatapam tajamnya yang sering membuat jantungku berdegup kencang.
Ternyata dugaanku benar saja, bahwa ia datang lebih awal dan menungguku di lobi, ia melihat ku dan bangkit dari sofanya tersenyum memandangku, aku menghampirinya yang mengadahkan kedua tangannya untuk aku raih dan peluk. Hal yang sangat rutin bahkan menjadi kebiasaannya saat bertemu dengan ku adalah mengusap rambutku dan mencium keningku.
Kami memang jarang bertemu rai sangat sibuk dengan karier nya sebagai general manajer baru di salah satu perusahaan swasta yang ada dijogja, akupun harus menyelesaikan studi ku di perguruan tinggi dan kini aku memasuki semester 6. Jarak usia kami memang cukup berjarak 21 dan 29 tapi menurutku ideal. Setelah seminar usai aku keluar dari gedung aula dan mencari sosok yang sangat ku dambakan namun aku tak melihat wujudnya.
Aku menghampiri salah satu panitia penyelenggara seminar dan menanyakan kemana perginya rai, "oh tadi pak Raixhy tadi keluar gedung usai menyampaikan seminarnya". Aku langsung mencarinya keluar gedung, ku tengok kanan dan kiri akhirnya aku menemukan rai sedang berjalan ke toko bunga tak jauh dari dekat sini, ia tahu aku sangat menyukai bunga apapun itu yang berbau harum.
Aku tersenyum berjalan menghampirinya dari kejauhan dia telah menatap ku dengan senyum manis nya ingin aku cepat meraih dirinya, aku diam ditempat menunggu dia menghampiriku pandangannya tetap tertuju pada ku dalam hati aku bergumam "oh tuhan, betapa beruntungnya aku memiliki dia terima kasih tuhan...".
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/nabilahsyafira7/tatapan-malaikat-keberuntunganku-part-1_5857bca08523bd4b661558d0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar