Mata air tak begitu jernih, hujan lagi-lagi membasahi pepohonan.Aku sadar air yang dulu tenang itu kini terusik oleh hujan.
Tersadar bahwa kini tak pernah ada lagi rasa untuk mu.
Dijalanan yang tumbuh pepohonan begitu rindang selalu menjatuhkan dedaunan kering tak berguna layaknya sampah yang harus dibuang.
Maka sekarang aku akan membuang rasa ini yang dulunya untuk mu.
Setelah melihat malam selalu berganti siang, bulan sendirian ditengah kegelapan, namun aku tahu bahwa matahari selalu akan datang untuk menyinari hari-hari yang terasa suram dan inilah waktunya aku kembali bahagia.
Tersadar membuang rasa untuk mu adalah kebahagiaanku maka biarkanlah aku bebas seperti ini.
Dikutip dari : http://fiksiana.kompasiana.com/nabilahsyafira7/biarkan-aku-bebas-tanpa-kamu_586b2d66c322bd540f7872d0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar