SMARTPHONE DAN KELUARGAπ±π²π¨π©π§π¦
π± Tak dipungkiri lagi perihal teknologi yang begitu maju pesat meledak pada masa ini. Sistem informasi dengan mudah dapat diakses secepat mungkin dengan adanya NEW MEDIA. New media memberikan kemudahan bagi seluruh orang didunia. Bahkan kita dapat berhubungan jarak jauh dengan saudara, keluarga, teman, pacar, sahabat, dan lain lain. Berbagai layanan aplikasi tersedia lengkap pada smartpone yang anda miliki, entah berbasis informasi, pendidikan, hiburan/game atau komunikasi.
Namun terlepas dari semua hal itu susunan keharmonisan dalam keluarga terkadang menjadi lebih renggang saat sedang bersama. Diceritakan oleh salah satu dosen saya yang membuktikan faktanya pada keluarga nya sendiri. Pada saat keluarga berkumpul masing masing dari anggota keluarga sibuk mengabaikan masing masing dari anggota keluarga nya karena keasyikan dibuai smartphon.
Sang bapak asyik bermain facebook, sang ibu asyik bermain whatsapp, sang anak sibuk bermain instagram, path, game, dan lain lainnya. Begitulah mungkin kita sendiri menemuinya dalam kehidupan nyata. ❓❔❓❔
Nah π Kalau sudah begini, apa fungsi keluarga yang menjadi salah satu tempat untuk pertumbuhan karakter muda mudi masa kini telah menyimpang ?
Wahhh.. Jawabannya anda sendiri yang tau π
⭕Tak jarang smartphone merusak sebuah keluarga hanya karena faktor keogoisan tiap-tiap anggota nya. Atau justru semakin menguatkan solidaritas, pengetahuan, intelektualitas keluarga itu sendiri, hanya jika smarphone digunakan dengan smartπ
THINK SMART GAES, mari kita ajak keluarga kita untuk menggunakan smartphone dengan smart. Do it kalo kalian sayang keluargaπ
Blog ini adalah tempat saya belajar menulis, berkarya, dan berbagi cerita dan pengetahuan
Kamis, 30 November 2017
Minggu, 10 September 2017
Mahasiswa, Jualan Teh keliling di SunMor UGM
Mahasiswa jogja
mana sih yang tak tau sunmor UGM?
Meskipun
pendatang baru di kota istimewa ini saya rasa temen-temen semua seenggaknya pernah
mendengar walau mungkin belum sempat berkunjung kesana.
Sunday morning
UGM atau orang orang lebih akrab nya bilang sunmor UGM merupakan salah satu
tempat yang ramai dikunjungi orang-orang yang ada di kota jogja pada hari
minggu pagi. Biasanya orang-orang datang ke GSP/ Graha Sabha Pramana UGM untuk
olahraga dan tak sedikit pula yang mampir ke sunmor, ada juga pengunjung yang
memang datang hanya untuk ke sunmor.
Sejujurnya sudah
sangat lama sekali saya tidak berkunjung ke sunmor ini, mungkin terakhir kali
semester 1 dan baru berkunjung kembali di semester 3 ini. Sehingga saya tak tau
kalau ternyata lokasi nya sunmor sudah berpindah atau mungkin bergeser sedikit
lah dari tempat yang dulu pernah saya tau.
Hari minggu
pagi ini saya dan teman-teman gorduka merencanakan penjualan es teh disana, untuk
menambah keuangan kas makrab gorduka yang akan diadakan tanggal 23-24 bulan
ini. Sebenernya saya lumayan deg degan gitu, maksudnya deg degan karena
melakukan hal yang belum pernah saya lakoni sebelumnya.
Kami ada
bersembilan orang 5 perempuan dan 4 laki-laki. Waktu itu sebenernya agak kesal
gara-gara percobaan pertama keliling jualan teh hangat pak ketum heru ngajak
nya saya untuk ikut keliling disekitaran depan masjid kampus UGM. Tapi rasa
kesal itu berubah derastis ketika saya mendapatkan pembeli pertama, walau uang
yang kami terima hanya duaribuan tapi ada rasa senang dan bangga gimana gitu di
dalam hati saya mungkin karena ini pengalaman pertama saya. Sebenernya saya
juga agak dikit malu tapi apalah apalah segera saya singkirkan rasa itu dan
hanya optimis bisa menghabiskan semua teh hangat ataupun es teh yang ada.
Karena masih
pagi dan cuaca tampaknya mendung kami memutuskan untuk jualan teh hangat
terlebih dahulu. Kami mulai berpencar untuk keliling menjadi 3 bagian sekitar
jam delapanan. Sekitar 50 menit kemudian saya kembali ke tempat semula untuk
istirahat dan mengambil teh baru karena yang kami bawa sudah habis. Dan kaget
nya kami ternyata teh nya sudah habis.
Alhamdulillah
kami bisa menghabiskan teh yang kami bawa dalam singkat waktu sekitar sejam. Dan
hasil yang kami dapatkan sudah termasuk balik modal dan untung beberapa ribu
rupiah. Tau bagaimana senang nya saya ? sweneng sekali. Tapi akhir nya es batu
yang kami bawa tak terpakai.
Nah cara
seperti ini tak hanya dilakuan oleh saya dan teman-teman gorduka saja, namun
ada banyak mahasiswa mahasiswi yang melakukan hal yang sama entah itu berjualan
es teh, teh hangat, es sirup, keripik, air mineral, dll dengan cara berkeliling
sepanjang sunmor. Dan sedikit banyak membantu kami dalam menghasilkan dana
untuk keperluan masing-masing.
Yang saya
suka lagi adalah ketika ditengah tengah keliling antara mahasiswa satu dengan
mahasiswa lainnya yang sama sama berjualan keliling kami saling menyapa,
menyemangati, memberikan senyuman tanpa ada rasa persaingan di dalam nya. Memang
istimewa pantas bersandingan dengan kota jogja.
Mungkin sedikit
pengalaman yang saya bagikan ini akan bermanfaat.
Selamat bekerja
keras !
Selamat sukses
!
Fighting !!!
Bercanda sepuasnya
Katanya kalo
bercanda sama temen deket itu apapun bisa kita ungkapin sampe keburukan
sekalipun kita gak akan sungkan. Mungkin bener juga sih, kita ngerasa nyaman
sama temen kita jadi kita bisa ungkapin apapun “seenak gue”.
Dalam hal
bercanda saat bersama kawan-kawan karib saya termasuk tipe orang yang memang
suka semrautan tapi tetep aja ada bebera hal yang gak suka saya jadikan
bahan pembicaraan serta melihan si kondisi yang kadang labil tak tepat waktu.
Iya itu sih prinsip saya, entahlah tiap orang pasti berbeda.
Sebenernya
hampir kebanyakan orang sadar atau tidak sadar mereka merasa kesal saat
temannya bercanda dan mengungkapkan beberapa hal yang mungkin tak ia sukai
namun berfikir jika ia marah akan merusak suasa saat itu, namun ada juga yang
secara gamblang mengungkapkan kekesalan dan memilih untuk diam atau pergi
dari dalam forum atau setidak nya akan munjukan raut muka cemberut tidak
enak dipandang.
Oh iya,
biasanya yang menjadi salah satu faktor kemarahan atau emosi di tengah gurauan
kita bersama teman-teman adalah MOOD. Kadang jika mood orang-orang yang
sedang kita ajak bercanda ini sedang baik maka akan lebih leluasa dalam bercanda
atau bergurau dengan hal-hal lucu dan pembasan apapun tanpa perlu khawatir akan
ada yang tersakiti hatinya. Namun jika mood orang-orang yang sedang kita ajak
bercanda ini (ada satu saja) yang tidak baik istilahnya “lagi gak mood” maka
jelas ia akan mudah merasa sakit hati.
Faktor lain
juga bisa jadi saat kita nyaman bercanda dengan seseorang, belum tentu orang
tersebut merasa nyaman dengan candaan kita. Tidak semua orang yang kita anggap
nyaman untuk berbicara, nyaman untuk bercanda, lalu akan merasakan hal yang
sama dengan kita. Jadi bisa dibilang kita yang harus peka kepada lawan
komunikasi kita. Nyamankah ia dengan saya ? nyamankah ia berbicara dengan
saya ? nyamankah ia bercanda dengan saya ?
Posisi kita
sebagai teman karib nya harus mengerti kondisi teman kita. Haruslah itu dimulai
dari diri kita sendiri. Apakah teman kita akan tersinggung dengan ucapan kita ?
apakah ia akan sakit hati ? apakah ia akan menganggap candaan kita sebagai hal
yang serius ? apakah hari ini mood teman kita sedang baik ? atau mungkin
seharian ini teman kita melalui hari yang teramat sulit dan berat ?
Pikirkanlah..
teman kita juga manusia biasa yang memiliki emosi sama hal nya dengan kita.
Jagalah perasaan mereka sebagaimana kita ingin perasaan kita dijaga. Dan
setelah semuanya jika memang ia tersakiti oleh candaan kita segeralah meminta
maaf maka pasti ia akan memaafkan kita.
Bila ada
yang tersinggung dengan tulisan ini saya minta maaf yah, ini hanya dinilai dari
sudut pandang saya saja, atau mungkin lebih tepatnya saya sedang curhat semata
tanpa ada niat menyinggung siapapun. Dan terima kasih sudah membaca sampai
akhir.
Kamis, 07 September 2017
Tak Boleh 'seenak jidat'
Hari ini saya ditunjukan dua pendapat oleh seseorang. Entahlah mungkin beliau sedang memikirkan sesuatu. Pendapat yang pertama adalah menurut Umar bin Khattab : Bahwa perilaku seseorang itu merupakan cerminan dari hatinya. Pendapat kedua adalah menurut seseorang (yang tak bisa saya sebutkan namanya) : kadang orang yang kelihatan lembut dan santun namun hati nya sekeras baja, kadang pula orang yang kelihatannya temperamental namun hati nya justru selembut sutra, maka jangan menilai seseorang berdasarkan “katanya”.
Kalau di tanya bagaimana pendapat saya mungkin
jawabannya kita memang tidak bisa menilai seseorang hanya dengan sekali
melihat, hanya dengan sebelah mata memandang, hanya dengan penilaian sepihak.
Sebagai orang yang mempelajari ilmu sosial
mungkin saya melihat nya dari segala sisi, mungkin manusia melakukan suatu
tindakan dengan sebab alasan tertentu, mungkin juga manusia tersebut bertempramen
(baik &buruk) nya disebabkan oleh faktor-faktor psikologis, atau juga
adanya kesalahpaham dalam memahami makna kalimat atau perbuatan sehingga
memancing emosi dalam berkomunikasi satu sama lainnya, ada juga beberapa
manusia yang memiliki kekurangan baik dalam hal fisik atau tidak sehingga
mempengaruhi perilaku sehari-harinya dan lain sebagainya.
Dan sebagai orang mempelajari agama bisa
dikatakan tindakan, watak, sifat, seorang hamba bisa dilihat dari bagaimana Muamalah
ma’allah dalam artian hubungan manusia dengan Allah contoh dalam hal ibadah
seperti sholat dan lain sebagainya. Lalu Muamalah ma’annas dalam artian hubungan
dengan sesama manusia seperti dikatakan bahwa seorang muslim itu mencintai
saudara sesamanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, maka harus baiklah
hubungan nya dengan sesama manusia. Jika sudah menyadari dan menjalankan kedua
hal tersebut dengan baik maka tidak akan terjadi penyimpangan dalam hati nurani
manusia. Namun kita juga mengetahui bahwa syaithan dan hawa nafsu akan terus
menjadi penggoda bagi kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Dan kita juga tau bahwa iman itu yaziidu wa yankusu (bertambah dan berkurang), maka tetaplah terus berusaha istiqomah.
Namun walau bagaimanapun kita tetap saja tidak
bisa menjudge seseorang seenak jidat kita. Katanya sih “jangan nilai
buku dari sampulnya aja”, sama hal nya ketika kita menilai seseorang hanya
dari satu sisi saja. Kita tau setiap sesuatu pasti ada positif ada negatif, ada
baik ada buruk.
Bisa jadi orang yang kita anggap baik kehidupan
sosial nya di masyarakat tapi ternyata dia malah korupsi jutaan bahkan milyaran
uang rakyat. Bisa jadi juga dia seorang yang pendiam di remehkan banyak orang
namun memiliki kinerja yang bagus, ide ide cemerlang, jujur dan amanah.
Entahlah kita tak pernah tau bagaimana ‘seseorang’ itu sebenarnya.
Yang baik belum tentu tidak memiliki keburukan,
yang buruk belum tentu tidak memiliki kebaikan. Jadi kesimpulan yang saya dapat
jangan menjudge sesuatu hanya dari satu sisi. Anggapan yang kita anggap benar
terkadang hanya benar bagi diri kita sendiri, saking egois nya kita tak pernah
mau tau kalau anggapan yang kita anggap benar adalah salah menurut orang lain
dan tak dipungkiri bisa jadi menyakiti hatinya.
Hiduplah yang baik, jangan lupa bersyukur
banyak banyakππ
Langganan:
Postingan (Atom)