Senin, 15 November 2021

Complicated; Dilema Karir dan Ambisi Orangtua

 Yups tulisan ini dibuat best on my story, dan murni dari pendapat pribadi yang aku rasain, dan aku jalanin.

Aku adalah anak perempuan ke-2 di keluargaku, aku punya 1 kakak perempuan dan dua adik perempuan. Kami berempat sama-sama perempuan namun jelas dengan watak, karakter, kepribadian, sifat, kesukaan, hobi, dan perilaku yang berbeda.

Usiaku saat ini 23 tahun, wisuda di awal tahun ini (Februari) namun sampai saat ini (Oktober) aku masih dalam status pengangguran yang memang benar-benar tidak punya pekerjaan dan gaji tetap. Sesekali aku melakukan kerja serabutan jika disuruh ini dan itu akan aku lakukan demi mendapatkan uang walau hanya sekedar untuk jajan jajanan diwarung.

Setelah "boyong" kembali ke kampung halaman orangtuaku menempatkan aku tinggal dirumah kakek dan nenekku sambil mengurusi santri pondok. Aku tak melanjutkan kuliah, walau sebenarnya ingin tapi serasa memang tak mungkin jika melihat keadaan ekonomi keluargaku saat ini yang hutangnya bejibun dimana-mana. Dengan alasan dan keyakinan kuat aku ingin berhenti menyusahkan orangtuaku yang selalu mengeluhkan sulit nya mendapat uang didepan anak-anak mereka, aku memutuskan untuk segera kerja setelah lulus kuliah.

Tapi Tuhan punya cerita lain, orangtuaku memiliki keinginan yang amay sangat besar untuk aku ikut ujian cpns dan aku juga ingin mencobanya, tapi setelah melihat betapa besae harapan dan bayangan orangtuaku khususnya mamah soal aku yang lolos cpns lama lama justru hal itu menjadi beban berat buatku.  Aku orangnya memang pemikir, tak bisa menjadi harapan orang lain, suka menyalahkan diri sendiri, mudah frustasi, dan emosi-emosi yang tidak stabil itu semakin aku sering rasakan semenjak kepulanganku ke kampung halaman.

Orangtuaku jelas tidak menganggap masalah kesehatan psikologi dan mental aku dengan serius, yang mereka tau akulah yang keras kepala, akulah yang bebal, akulah yang susah dibilangin, akulah yang hatinya seperti batu, dan akulah yang salah sebagai anak. Hampir setiap malam aku menangis hanya karena merasa frustasi dengan keadaan dirumah yang tidak pernah bersahabat denganku, dengan keadaan yang penuh keharusan, tuntutan, dan harapan. Semakin lama aku tinggal disini maka semakin memburuk keadaan mental dan psikologisku, dan tak ada satu orang pun disini yang peduli. Memang benar kalau ada yang bilang justru keluarga bisa jadi hal paling menyakitkan buat seseorang. Jika aku punya pikiran begini begitu mereka akan menjudge aku kurang ibadah, aku jarang ngaji, aku ga pernah berdo'a, aku jauh dari Tuhan, dan pikiran pikiran mereka lainnya yang menganggap aku adalah negatif dan selalu negatif.

At least aku cuma butuh di dengarkan, didukung, dihargai, di apresiasi, atas semua keputusan dan pencapaian aku sekarang. Tapi pernah gak mereka bilang "kamu maunya apa? Coba dijalanin dan kita akan full support kamu biar kamu berhasil, kalau gagal gapapa nanti dicoba lagi, kan masih ada kita disini yang selalu dukung kamu apapun itu asal kamu bahagia dan berhasil". No, its never. Mereka selalu mengarahkan aku untuk ke jalan A B C dan D tanpa bertanya terlebih dahulu apa keinginanku. Barulah jika aku berontak mereka baru menanyakan "maunya apa, sok" seakan angkat tangan dan ga ada effort atas keputusan aku. 

Keluarga ga selalu bisa jadi tempat benar-benar pulang bagi sebagian orang. Sekarang aku punya pacarku yang selalu ada disisiku, yang benar-benar memahami aku lebih dari keluargaku sendiri, setiap detailnya dia lebih paham tentang aku, menjadi satu-satunya rumah yang aku miliki setelah diriku sendiri. Yang selalu support aku atas jalan yang aku mau, yang mendoakan aku atas jalan yang aku tempuh, yang membersamai tiap langkah salah dan benar tapi tak pernah menjudge aku, yang membantu aku jika aku gagal tanpa menyalahkan aku, yang mendengarkan apa mauku tanpa menyuruhku ini itu, yang mengasihi aku tanpa meminta apapun dari aku, sosok laki-laki yang ga pernah aku temuin pada diri mereka yang ada di keluarga aku. Terimakasih karena telah membersamai tiap langkah ini sayang.

Saat menunggu masa cpns yang berbulan-bulan tak kunjung jelas, aku sambi melamar pekerjaan di salah satu perusahaan fintech cabang jogja. aku mengikuti proses ujiannya, wawancaranya, dan lolos untuk masuk tahap training. Tapi disaat yang bersamaan ketika perusahaan memanggil untuk datang ke kantor saat itu juga jadwal tes cpns keluar. Aku diberatkan antara harus melanjutkan apa yang sudah aku perjuangkan sejauh ini atau kembali meninggalkannya dan memilih tes cpns yang atas dasar keinginan orangtuaku dan keinginan banyak orang. Aku benar-benar bingung saat itu, aku ingin mengambil jalanku sendiri namun semua orang ingin aku mengambil jalan lain. Aku harus apa?

Jika aku mengambil jalanku agaknya ridho orangtuaku dan orang-orang sekitarku tidak memihak padaku, namun jika aku mengambil jalan yang mereka inginkan padahal sudah tau hasilnya akupun tidak akan berhasil disitu, dan aku akan kehilangan apa telah aku usahakan selama ini.

Tapi lagi-lagi aku urungkan ambisiku atas ambisi mereka, akupun berangkat ke bandung untuk mengikuti tes cpns. Dengan usaha aku yang kurang untuk cpns ini dan juga hasil ujiannya yang rendah aku memang tak mengharapkan apapun, namun rasanya dipundakku ada beban berat atas harapan dan keinginan banyak orang, yang mereka sama sekali gak pernah akan paham seberat apa pundak aku memikul harapan itu.

Sampai pada saat tes pengumuman hasil ujian cpns sudah keluar, tanpa menduganya lagi aku memang tidak lolos ke tahap selanjutnya. saat itu aku tau bahwa pundak yang tadi memikul beban harapan dari banyak orang mulai tidak mampu lagi menopangnya. Jelas aku menangis, bukan karena aku tidak lolos, tapi karena aku tidak bisa memehuni harapan mereka, malu iya sakit juga iya, seperti ada sesak didada yang menghujam aku bertubi-tubi. Dan disaat terpuruk itu lebih menyakitkannya lagi ketika pacarku, seseorang yang aku anggap sangat mengerti aku, ternyata tidak pada saat itu. Dengan keadaan aku yang seperti ini terjatuhnya dia tidak meminjamkan pundaknya namun memintaku untuk abai dengan semua yang terjadi, sedang dia tahu aku adalah seseorang yang tidak bisa begitu, hanya karena masalah ini dia semakin mendebatku dan membuatku semakin terpukul berkali-kali dan semakin sakit. Kemudian aku harus apa? bersedih dan menangispun salah dimata orang yang mencintaiku, aku hanya bisa menangis dibelakang panggungkah mulai sekarang?

Saat ini aku hanya ingin menghilang dari dunia.

Ingin lari dari semuanya.

Ingin berhenti dari segala hal.



Maaf, aku terlalu rapuh.

Kamis, 12 Juli 2018

Berbagi cerita : Perjalanan Sunrise Dieng


"Welcome to Dieng"... yups tulisan itulah yang menyambut saya pertama kalinya saya sampai tepat pukul 10.45 WIB tanggal 9 januari 2018.

Sebenarnya sudah sangat lama sekali saya dan teman saya merencanakan liburan ke dataran tinggi Dieng  yang tepatnya masuk wilayah Banjarnegara dan Wonosobo ini, namun baru terealisasikan pada liburan semester januari lalu.

Cuaca sejak kami berangkat dari Jogja kemudian beristirahat di Magelang dan melanjutkan kembali perjalanan menuju Wonosobo memang agak labil, sebentar langit biru cerah berawan dan tak lama kemudian mendung,, bahkan dalam perjalanan di dataran tinggi dieng sempat saja rintik rintik gerimis menemani perjalan kami yang bikin kami teringat rindu.. eh upsπŸ™ŠπŸ˜‚

nah lansung aja nih saya tunjukin beberapa tiket wisata dieng dan beserta harga bayarnya :

tiket wisata kawah sikidang dan candi arjuna

tiket tanda masuk gunung sikunir dan termasuk asuransi

tiket masuk kawasan dieng plateau beserta beberapa objek wisata lainnya

tiket mendirikan tenda (sikunir campground)

tiket parkir kendaraan roda 2 sunrise bukit sikunir



yang pertama kami tuju adalah wisata kawah sikidang, awalnya kami bingung harus menuju kemana dikarenakan kami baru tau ternyata ada banyak sekali tempat wisata di dataran tinggi Dieng ini, namun karena akses lokasi yang mudah adalah ke kawah sikidang akhirnya kami pergi ke sana terlebih dahulu πŸ˜…

lokasi wisata kawah sikidang
uap kawah sikidang (di harapkan kepada pengunjung memakai masker karena kawah ini memiliki bau yang tidak sedap guys)
Karena kami masih memiliki banyak waktu akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Dieng Plateau Theater dan juga Telaga Warna. Namun lagi lagi kami kebingungan harus masuk lewat mana akses menuju telaga warna wkwkwk karena pintu masuknya tertutup. oh iya waktu kami berkunjung ke Dieng ini dalam keadaan sepi sekali wisatawannya karena bukan waktunya libur atau tanggal merah.

kawasan dieng plateau theater


Telaga Warna dengan Telaga Pengilon
nah akhirnya kami hanya bisa liat telaga warna dari atas sini... ditemani seorang bapak yang baik banget alhamdulillah yang nunjukin akses jalan sampai sini.. bahkan bapaknya ini sampai motoin saya dan teman saya juga πŸ˜†πŸ˜‚ (btw saya lupa siapa nama bapaknya, maap ya pakπŸ™)

Perjalanan selanjutnya adalah menuju tempat sunrise, yang mana kita harus mendirikan tenda di tepi danau dikarenakan tidak boleh mendirikan tenda di puncak sunrise (padahal saya kira kita tidurnya di puncak πŸ˜‚) 

tepi danau tempat mendirikan tenda
Akses jalan dari tempat pendirian tenda menuju puncak sunrise sekitar 30 menitan jika cepat, jika lambat ya bisa satu jam πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚... tapi saya dan teman saya ini langsung naik ke puncak setelah sholat shubuh di moshola yang ada di dekat danau. oh iya motor juga dititipkan oleh penjaga parkir khusus menjaga motor pengunjung yang ingin menuju puncak sunrise.

sunrise sikunir dieng

sunrise sikunir dieng

Nahhhhhhhhhh... akhirnya kami berhasik bertemu si matahari pagi di puncak sikunir dieng ini... namun sayang nya cuaca agak tidak bersahabat jadi "sikunir" tidak benar benar kuning πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Hehe.. mungkin cuma gini aja sih kisah perjalanan saya πŸ˜…
Terima kasih sudah membaca sampai akhir 😊


Selasa, 27 Maret 2018

ADUIN Fest 2018 “RE-KREASI” UIN SUNAN KALIJAGA, AJAK KAUM MUDA BERKREASI DAN BERINOVASI




Program Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan ADUIN Fest 2018 ini merupakan event dari Creative Advertising Festival yang diselenggarakan rutih setiap tahunnya. 
Event kompetisi iklan yang berskala nasional dengan mengusung tema RE-KREASI. Tema ini diambil dari fakta bahwasanya kurangnya produktivitas anak muda karena kurangnya referensi, kurangnya untuk merespon lingkungan sekitar dan terjebak dalam zona nyaman.


“RE-KREASI” memiliki makna ganda yaitu re-kreasi yang dapat diartikan “kembali berkreasi” dan makna rekreasi itu sendiri yang berarti “bermain/explore/piknik”. Berangkat dari permasalahan tersebut, ADuin Festival 2018 mengajak masyarakat, khusunya kaum muda untuk mulai mengexplore lingkungan sekitar sehingga mampu menstimulus untuk menghasilkan inovasi baru yang berguna bagi lingkungan sekitar.


Kompetisi iklan guna meningkatkan kemampuan berkreasi dan berinovasi ADUIN memberikan 3 kategori, yaitu Print Ad, Tvc, dan Digital Activation. Penerimaan karya kompetisi iklan ini adakan dibuka untuk seluruh peserta mulai dari tanggal 1-6 April 2018. Sedangkan untuk rangkaian kegiatanADUIN fest dan pameran karya-karya para pengirim kompetisi iklan tersebut akan ditampilkan pada 24-25 April 2018 di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.


ADUIN juga mengadakan seminar pada tanggal 24 April 2018 di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan tema “Break The Limits”. Tema ini bertujuan dapat berkarya dengan totalitas tanpa batas.


Acara pada tanggal 25 april 2018 sendiri adalah Vakansi Agensi dan diakhiri pada malam harinya dengan Awarding Night di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Untuk menginformasikan acara ADUIN fest 2018 ini turut serta mengadakan Roadshow di beberapa universitas yang ada di 5 kota yaitu kota jogja, kota semarang, kota solo, kota Surabaya, dan kota malang.

Kamis, 30 November 2017

SMARTPHONE DAN KELUARGAπŸ“±πŸ“²πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦

SMARTPHONE DAN KELUARGAπŸ“±πŸ“²πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦

πŸ“± Tak dipungkiri lagi perihal teknologi yang begitu maju pesat meledak pada masa ini. Sistem informasi dengan mudah dapat diakses secepat mungkin dengan adanya NEW MEDIA. New media memberikan kemudahan bagi seluruh orang didunia. Bahkan kita dapat berhubungan jarak jauh dengan saudara, keluarga, teman, pacar, sahabat, dan lain lain. Berbagai layanan aplikasi tersedia lengkap pada smartpone yang anda miliki, entah berbasis informasi, pendidikan, hiburan/game atau komunikasi.

Namun terlepas dari semua hal itu susunan keharmonisan dalam keluarga terkadang menjadi lebih renggang saat sedang bersama. Diceritakan oleh salah satu dosen saya yang membuktikan faktanya pada keluarga nya sendiri. Pada saat keluarga berkumpul masing masing dari anggota keluarga sibuk mengabaikan masing masing dari anggota keluarga nya karena keasyikan dibuai smartphon.

Sang bapak asyik bermain facebook, sang ibu asyik bermain whatsapp, sang anak sibuk bermain instagram, path, game, dan lain lainnya. Begitulah mungkin kita sendiri menemuinya dalam kehidupan nyata. ❓❔❓❔

Nah πŸ’ƒ Kalau sudah begini, apa fungsi keluarga yang menjadi salah satu tempat untuk pertumbuhan karakter muda mudi masa kini telah menyimpang ?
Wahhh.. Jawabannya anda sendiri yang tau 😏

⭕Tak jarang smartphone merusak sebuah keluarga hanya karena faktor keogoisan tiap-tiap anggota nya. Atau justru semakin menguatkan solidaritas, pengetahuan, intelektualitas keluarga itu sendiri, hanya jika smarphone digunakan dengan smartπŸ˜‰


THINK SMART GAES, mari kita ajak keluarga kita untuk menggunakan smartphone dengan smart. Do it kalo kalian sayang keluargaπŸ˜‰

Minggu, 10 September 2017

Mahasiswa, Jualan Teh keliling di SunMor UGM









Mahasiswa jogja mana sih yang tak tau sunmor UGM?

Meskipun pendatang baru di kota istimewa ini saya rasa temen-temen semua seenggaknya pernah mendengar walau mungkin belum sempat berkunjung kesana.

Sunday morning UGM atau orang orang lebih akrab nya bilang sunmor UGM merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi orang-orang yang ada di kota jogja pada hari minggu pagi. Biasanya orang-orang datang ke GSP/ Graha Sabha Pramana UGM untuk olahraga dan tak sedikit pula yang mampir ke sunmor, ada juga pengunjung yang memang datang hanya untuk ke sunmor.

Sejujurnya sudah sangat lama sekali saya tidak berkunjung ke sunmor ini, mungkin terakhir kali semester 1 dan baru berkunjung kembali di semester 3 ini. Sehingga saya tak tau kalau ternyata lokasi nya sunmor sudah berpindah atau mungkin bergeser sedikit lah dari tempat yang dulu pernah saya tau.

Hari minggu pagi ini saya dan teman-teman gorduka merencanakan penjualan es teh disana, untuk menambah keuangan kas makrab gorduka yang akan diadakan tanggal 23-24 bulan ini. Sebenernya saya lumayan deg degan gitu, maksudnya deg degan karena melakukan hal yang belum pernah saya lakoni sebelumnya.

Kami ada bersembilan orang 5 perempuan dan 4 laki-laki. Waktu itu sebenernya agak kesal gara-gara percobaan pertama keliling jualan teh hangat pak ketum heru ngajak nya saya untuk ikut keliling disekitaran depan masjid kampus UGM. Tapi rasa kesal itu berubah derastis ketika saya mendapatkan pembeli pertama, walau uang yang kami terima hanya duaribuan tapi ada rasa senang dan bangga gimana gitu di dalam hati saya mungkin karena ini pengalaman pertama saya. Sebenernya saya juga agak dikit malu tapi apalah apalah segera saya singkirkan rasa itu dan hanya optimis bisa menghabiskan semua teh hangat ataupun es teh yang ada.

Karena masih pagi dan cuaca tampaknya mendung kami memutuskan untuk jualan teh hangat terlebih dahulu. Kami mulai berpencar untuk keliling menjadi 3 bagian sekitar jam delapanan. Sekitar 50 menit kemudian saya kembali ke tempat semula untuk istirahat dan mengambil teh baru karena yang kami bawa sudah habis. Dan kaget nya kami ternyata teh nya sudah habis.

Alhamdulillah kami bisa menghabiskan teh yang kami bawa dalam singkat waktu sekitar sejam. Dan hasil yang kami dapatkan sudah termasuk balik modal dan untung beberapa ribu rupiah. Tau bagaimana senang nya saya ? sweneng sekali. Tapi akhir nya es batu yang kami bawa tak terpakai.

Nah cara seperti ini tak hanya dilakuan oleh saya dan teman-teman gorduka saja, namun ada banyak mahasiswa mahasiswi yang melakukan hal yang sama entah itu berjualan es teh, teh hangat, es sirup, keripik, air mineral, dll dengan cara berkeliling sepanjang sunmor. Dan sedikit banyak membantu kami dalam menghasilkan dana untuk keperluan masing-masing.

Yang saya suka lagi adalah ketika ditengah tengah keliling antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya yang sama sama berjualan keliling kami saling menyapa, menyemangati, memberikan senyuman tanpa ada rasa persaingan di dalam nya. Memang istimewa pantas bersandingan dengan kota jogja.

Mungkin sedikit pengalaman yang saya bagikan ini akan bermanfaat.
Selamat bekerja keras !
Selamat sukses !
Fighting !!!

Bercanda sepuasnya







Katanya kalo bercanda sama temen deket itu apapun bisa kita ungkapin sampe keburukan sekalipun kita gak akan sungkan. Mungkin bener juga sih, kita ngerasa nyaman sama temen kita jadi kita bisa ungkapin apapun “seenak gue”

Dalam hal bercanda saat bersama kawan-kawan karib saya termasuk tipe orang yang memang suka semrautan tapi tetep aja ada bebera hal yang gak suka saya jadikan bahan pembicaraan serta melihan si kondisi yang kadang labil tak tepat waktu. Iya itu sih prinsip saya, entahlah tiap orang pasti berbeda.

Sebenernya hampir kebanyakan orang sadar atau tidak sadar mereka merasa kesal saat temannya bercanda dan mengungkapkan beberapa hal yang mungkin tak ia sukai namun berfikir jika ia marah akan merusak suasa saat itu, namun ada juga yang secara gamblang mengungkapkan kekesalan dan memilih untuk diam atau pergi dari dalam forum atau setidak nya akan munjukan raut muka cemberut tidak enak dipandang.

Oh iya, biasanya yang menjadi salah satu faktor kemarahan atau emosi di tengah gurauan kita bersama teman-teman adalah MOOD. Kadang jika mood orang-orang yang sedang kita ajak bercanda ini sedang baik maka akan lebih leluasa dalam bercanda atau bergurau dengan hal-hal lucu dan pembasan apapun tanpa perlu khawatir akan ada yang tersakiti hatinya. Namun jika mood orang-orang yang sedang kita ajak bercanda ini (ada satu saja) yang tidak baik istilahnya “lagi gak mood” maka jelas ia akan mudah merasa sakit hati.

Faktor lain juga bisa jadi saat kita nyaman bercanda dengan seseorang, belum tentu orang tersebut merasa nyaman dengan candaan kita. Tidak semua orang yang kita anggap nyaman untuk berbicara, nyaman untuk bercanda, lalu akan merasakan hal yang sama dengan kita. Jadi bisa dibilang kita yang harus peka kepada lawan komunikasi kita. Nyamankah ia dengan saya ? nyamankah ia berbicara dengan saya ? nyamankah ia bercanda dengan saya ?

Posisi kita sebagai teman karib nya harus mengerti kondisi teman kita. Haruslah itu dimulai dari diri kita sendiri. Apakah teman kita akan tersinggung dengan ucapan kita ? apakah ia akan sakit hati ? apakah ia akan menganggap candaan kita sebagai hal yang serius ? apakah hari ini mood teman kita sedang baik ? atau mungkin seharian ini teman kita melalui hari yang teramat sulit dan berat ?

Pikirkanlah.. teman kita juga manusia biasa yang memiliki emosi sama hal nya dengan kita. Jagalah perasaan mereka sebagaimana kita ingin perasaan kita dijaga. Dan setelah semuanya jika memang ia tersakiti oleh candaan kita segeralah meminta maaf maka pasti ia akan memaafkan kita.

Bila ada yang tersinggung dengan tulisan ini saya minta maaf yah, ini hanya dinilai dari sudut pandang saya saja, atau mungkin lebih tepatnya saya sedang curhat semata tanpa ada niat menyinggung siapapun. Dan terima kasih sudah membaca sampai akhir.